Siapkah negara mendanai keperluan internet teknologi 5g, yang kabarnya mempunyai kecepatan luar biasa, tapi juga ada desas-desus akan adanya resiko tinggi terhadap makhluk hidup jika teknologi ini dipakai? Jika siap dengan dana dan resiko yang ditanggung, pendidikan versi the new normal yang sangat berbasis teknologi internet pasti bisa diterapkan.
Akan tetapi, dengan tidak bermaksud bersikap apatis, saya berpikir realistis. Melihat kondisi kota saya saja, Madiun, banyak daerah yang saya rasa masih mengalami kesulitan mendapatkan jangkauan internet stabil. Bagaimana nasib siswa yang tinggal di daerah itu jika harus ada pelajaran secara online dari gurunya?
Ironisnya, negara semakin gencar mengunggulkan penggunaan aplikasi-aplikasi berbasis internet untuk berbagai layanan, termasuk layanan pendidikan. Negara seakan-akan lupa bahwa ada banyak warganya yang sangat awam tentang internet. Apakah mereka yang awam itu akan dipaksa oleh negara agar paham internet? Tegakah negara melakukan itu di saat krisis wabah tengah melanda sementara kasus kehilangan pekerjaan dan kesulitan pangan terus menerus terjadi?
Mengapa negara tidak memilih melakukan perubahan radikal untuk bidang pendidikan? Harus ada perubahan secara fundamental di sistem pendidikan di negara ini. Perubahan itu tidak harus muluk-muluk. Justru konsep yang sederhana yang seharusnya bisa mengena ke semua lapisan.
Ada banyak hal yang berkecamuk di benak saya tentang konsep pendidikan yang sederhana ini.
Model pendidikan dan pengajaran yang diterapkan sebelum internet merajalela adalah seperti layaknya transfer ilmu dari guru ke siswa. Model itu merupakan konsep yang sederhana versi masa lalu.
Konsep yang sederhana versi masa kini (saat internet jaya) adalah berupa transfer ilmu dari internet ke siswa. Ini berarti bahwa siswa bisa belajar atau memperoleh pengetahuan tanpa lewat guru. Saat ini untuk memperoleh pengetahuan hanya dibutuhkan one click away. Bagi yang ingin memperoleh ilmu tanpa lewat internet, banyak buku masih beredar.
Di Bagian 3 (terakhir), akan saya paparkan apa yang ada di benak saya tentang konsep pendidikan sederhana pasca covid19, yang seandainya saja negara mau menerapkannya, banyak pihak akan berbahagia. Guru akan benar-benar berjasa, siswa akan mendapatkan kejelasan tentang arah hidupnya, dan orang tua bisa berperan penuh sebagai guru di rumah.
No comments:
Post a Comment