Labels

25/08/2018

Empat Hal yang Tidak Usah Dibagi ke Orang Lain

Ada yang bilang berbagi itu indah. Pasti indah kalau yang dibagi adalah rejeki dan kabar baik. Ketika ada anak sekolah berbagi bekal makan siang dengan teman sekelasnya yang tidak membawa bekal, pasti ada rasa kebahagiaan. Si anak yang membagi bekalnya akan merasa bahagia karena dia bisa mengajak temannya mencicipi masakan ibunya yang lezat. Si anak yang mendapatkan bagian bekal itu pun akan sangat berterima kasih karena dia sudah mendapatkan tenaga untuk melanjutkan pelajaran.

Siapa yang tidak ikut merasa bahagia apabila ada seorang teman memberikan kabar bahwa dia akhirnya akan menikah? Sahabat dekat dan kerabat dari orang yang akan menikah itu pasti dengan senang hati akan datang ke pesta pernikahannya dan mendoakan untuk kebahagiannya.

Namun, berbagi pun ada batasannya. Ada kalanya, apa yang Anda bagikan kepada orang lain itu justru akan membuat orang lain itu menyimpulkan tentang Anda. Walaupun Anda mempunyai prinsip "gak ngurus", atau tidak peduli apa kata orang, tetapi ada baiknya hentikan kebiasaan membagi 4 hal berikut ini: (1) kehidupan pribadi Anda dan keluarga Anda yang bersifat rahasia, (2) aib orang lain atau keluarga lain, (3) tujuan atau goal Anda, dan (4) kebaikan dan kemurahan hari Anda.

Yang pertama, kehidupan pribadi Anda yang bersifat rahasia. Anda tentunya bisa memilah mana bagian dari kehidupan pribadi Anda yang Anda relakan untuk dijadikan konsumsi publik. Anda tentu rela jika bercerita kepada orang lain kalau suami Anda sangat menyukai sup buatan Anda. Atau Anda seorang suami yang keceplosan bercerita kalau istri Anda tidak terlalu suka memakai make up yang mencolok. Sah sajalah cerita-cerita seperti itu. Tidak diceritakan juga tidak masalah. Namun, apa jadinya jika Anda bercerita tentang kebiasaan Anda yang suka mengomeli suami Anda yang sering pulang malam. Jika memang kejadiannya seperti itu, orang lain tidak perlu tahu. Cukup Anda dan suami yang tahu, dan segera selesaikan masalah Anda berdua.

Yang kedua adalah aib orang lain atau keluarga lain. Adakah faedahnya buat Anda jika Anda dengan menggebu-gebu bercerita kepada teman-teman Anda tentang begitu pelitnya Pak Fulan (bukan nama sebenarnya)? Pak Fulan yang nota bene adalah orang paling kaya di desa Anda tapi tidak pernah mau berbagi rejeki dengan tetangga sekitarnya?Apakah dengan bercerita seperti itu Pak Fulan akan seketika mendapatkan hidayah menjadi orang yang dermawan? Saya tidak tahu. Tapi yang jelas, dengan bercerita seperti itu, Anda menunjukkan nilai Anda sendiri di mata orang lain yang mendengarkan cerita Anda.

Berikutnya yang ketiga adalah tujuan Anda. Sudah ditunjukkan oleh beberapa orang yang saya kenal bahwa ketika mereka mengungkapkan keinginan dan tujuannya kepada saya, ada kecenderungan bahwa apa yang dia usahakan untuk lakukan dalam rangka mencapai tujuannya itu tidak terlalu ngoyo, terkesan santai. Ada yang tercapai tapi tidak maksimal, ada pula yang tidak tercapai sama sekali. Contoh kasusnya adalah tujuan untuk mengurangi berat badan๐Ÿ˜…. Dia bilang bahwa dia punya target untuk mengurangi sekitar 10 kg berat badannya. Dia bilang dia ingin diet dan olahraga teratur. Tapi setelah saya lihat perkembangannya, dia terkesan tidak menunjukkan ambisinya untuk mencapai tujuannya itu. Jadi, lebih baik terlihat semakin lama semakin berkurang berat badannya tanpa bilang ke orang-orang bahwa Anda ingin diet, daripada sudah terlanjur siaran ke orang-orang bahwa Anda ingin diet tapi kok berat badan nampak stabil-stabil saja atau bahkan makin tambah membesar.

Keempat adalah kemurahan hati Anda. Jika Anda bilang ke orang lain bahwa Anda sudah menyumbang sekian juta untuk panti asuhan dan masjid di kota Anda atau di kota lain, saya yakin gaya Anda bercerita adalah gaya yang mencirikhaskan orang yang sombong: bersuara nyaring, kepala agak mendongak, dan dada dibusungkan. Mungkin dengan bercerita seperti itu Anda punya niat untuk memotivasi orang lain agar mau bermurah hati seperti Anda. Namun, jika Anda menuruti semboyan: Sembunyikan amalanmu seperti kamu menyembunyikan dosamu, maka dari lubuk hati Anda yang paling dalam, akan muncul rasa bersalah jika Anda menceritakan kebaikan Anda kepada orang lain.

Selamat berbagi rejeki dan berbagi kabar baik.


Kiki is Back

Kiki, one of my male cats, is now back again after missing for almost a year. He is now recovering from an abscess on his neck. Since the day he came back, he has always been calm at home and around the yard. And he has been wanting to eat much but he cannot do it due to his abscess. For now, his favorite dish is fish broth.

On the first day of his coming back, Keni, his brother, was furious at Kiki. But Kiki didn't want to have conflicts with Keni, so he always kept a distance when Keni was around. And when Kiki met Domi, the oldest cat, Kiki showed no signs of fear, anger, or hate. Domi still looked patient when he saw Kiki. Meanwhile, Gogon, the newcomer cat, was so afraid when he saw Kiki. Kiki also hissed at Gogon. I understand this because Kiki never met Gogon before.

The surprising thing came from Gembul's reaction when he saw Kiki for the first time. He sniffed Kiki's nose and Kiki sniffed back. I couldn't say whether they looked confused or amazed at each other. But both of them didn't show any dislike. After sniffing, they were just making a distance; no howling nor hissing. So, I just thought that they smelled their relationship: Kiki knew that Gembul was his nephew and Gembul knew that Kiki smelled like his mother, Krisi.

It has been almost a week since Kiki's coming back. And I see some good progress: Gogon often lays down beside Kiki to relax, Keni also keeps a distance from Kiki when eating, pretending not to see Kiki, and Kiki's energy is slowly back with the help of Gembul and Gogon's cheerfulness. And for Kiki's abscess, I am sure that it can heal because every cat knows how to heal himself or herself.

Lesson learned from Kiki: Though how far and how long you go away, you will always know how to go home, and you will finally go home.          

15/08/2018

The Decreasing Number of Hidden Paradise


What will you do after you watch a video from Youtube about a hidden paradise in a remote village near the mountain in a very small town in your province? Will you share the link of the video to your friends? Or will you plan to visit that hidden place to prove that it is a real paradise?

If you love to see the beauty of nature, there is nothing wrong with telling your close friends and relatives to visit that place. You want them to love the beauty of nature, too. And it's good to enjoy together with the loved ones, strengthening the bond. It really feels exclusively peaceful.

However, it will feel totally different if there are so many other people enjoying the paradise. You cannot hear the sound from the nature. What you hear is human's voice: people chatting, laughing when taking pictures, eating their snack, slurping their soda. Non-nature sounds can also be heard: cars and motorcycles parking, music jingling from ice cream bikes, feet stepping on plastic garbage.

Why on earth are there lots of people coming to that hidden paradise? Of course it's because of the link shared to friends and the people's curiosity and lust for exploring new places. And that means business. The villagers living there will suddenly sell foods, drinks, accessories, and toilet facilities. The much richer persons will build a home-stay for tourists spending the nights or a restaurant providing the best culinary in town.

Then, the local government becomes interested in managing that hidden paradise. Efforts will be made to beautify and to complete the facilities for that hidden paradise. So, the paradise will be open to everyone who wants to devour the place. The local government will get income from that place because of the entrance ticket and the paid tax. A little money from that income will be used for maintenance of that place.

And later on, that place becomes ordinary. Visitors will consider that place not natural, but man-made. Then it becomes boring. There is also no more fresh, clean air because of the exhausts from the buildings and vehicles. The hidden paradise is gone.

Therefore, if you suddenly find a hidden paradise somewhere, try not to expose it with the hope that the hidden paradise will always be hidden.



10/08/2018

Solusi Tidak Harus Canggih

Kecanggihan teknologi sering mendorong banyak orang untuk memecahkan setiap permasalahan dengan fasilitas teknologi canggih. Contoh, jika ada orang yang tersesat ketika berada di luar negeri dan dia tidak mahir berbahasa Inggris atau bahasa negara yang bersangkutan, dia akan meminta bantuan telepon pintarnya untuk bertanya. Bukan dia yang berbicara, melainkan telepon pintarnya yang memanfaatkan Google Translate.

Contoh lain, ketika seorang mahasiswa diberi tugas untuk membuat karya tulis, bukan perpustakaan yang dia tuju untuk melakukan studi pustaka demi mencari landasan teorinya. Dia cukup membuka artikel di internet. Dan terteralah alamat-alamat web di daftar pustaka di karya tulisnya itu. ๐Ÿ˜€

Saya tidak akan menyalahkan kondisi seperti contoh-contoh di atas karena itu adalah pilihan mereka untuk mencari solusi. Namun, saya teringat sekelumit cerita yang saya pernah baca dari makalah mahasiswa. Sepertinya makalah tersebut bersumber dari internet juga. Cerita ini tentang sebuah perusahaan sabun mandi batangan yang mendapat komplain dari seorang pembeli. Pembeli ini merasa kecewa karena ada kemasan sabun yang ternyata kosong, tidak ada sabun mandi batangan di dalamnya.

Karena perusahaan tidak ingin kejadian itu terulang lagi, bos perusahaan tersebut berusaha mencari cara agar kemasan sabun bisa dipastikan sudah terisi sabun. Dia mendatangkan para ilmuwan dan ahli agar mereka menyumbang ide untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah perdebatan panjang di antara ahli dan ilmuwan itu, sebuah alat untuk melihat secara tembus ke kemasan kardus diciptakan.

Bos perusahaan sabun sangat senang dengan solusi itu walaupun dia sudah menghabiskan banyak dana demi mendapatkan solusi tersebut. Rutinitas di pabrik sabun pun sudah lancar lagi. Tidak ada satu pun kemasan sabun yang luput dari perhatian alat canggih itu. Sayangnya, suatu hari alat tersebut rusak. Si bos mendapat kabar bahwa biaya untuk memperbaiki alat itu sangat mahal. Karena dia sudah tidak mau mengeluarkan biaya mahal lagi, dia meminta saran pada karyawannya sendiri.

Ada salah seorang karyawan yang selalu terlihat bersahaja di bagian produksi yang berinisiatif mengambil kipas angin besar. Kemudian dia meletakkannya di tempat di dekat alat canggih itu. Dia mempraktekkan solusinya tersebut. Alhasil, kemasan kardus yang tidak terisi sabun langsung tertiup angin yang berasal dari kipas tersebut.

Jadi, sesulit apapun masalah, jika orang berpikiran sederhana, akan tercipta solusi yang sederhana pula namun jitu. Akan tetapi, jika si pemecah masalah adalah orang yang berpikiran kompleks, sophisticated, canggih, maka terciptalah solusi yang berteknologi canggih pula. Semoga tetap memecahkan masalah.


Questioning Everything

When you are relaxing yourself, doing nothing important, have you ever wondered about many things related to your life? You maybe wonder why you are very tall. Or perhaps you wonder why you don't get any satisfaction though you have a lot of money. You wonder why it's sometimes cold at night but some other times it's just so freaking hot. You wonder why your life feels so easy whereas somebody else's life looks so tough. You wonder why you feel that all you have said in your prayers is still unanswered.

By wondering and questioning everything that happens, I guess it won't make you foolish. I think it even makes your brain work better because you can think more clearly. When you think of a question, an inner dialog must happen. You try to find an answer to your question. Then, if an inner conversation happens, there is a big possibility that your conscience will interfere your logical thinking. The result is a much wiser answer.

So, don't wait to be an old person to have an old soul. The more intense you coordinate your logical thinking and your conscience when making an inner conversation, the more peaceful soul you will be. The less you will complain about life. The more careful you will talk. The more you will be grateful for being able to breathe and being a dot in this universe.




02/08/2018

Mind-Sticky Quote from A Movie

 Recently I watched a horror movie which told about a story of exorcism. I was interested because it was based on a real life event. The title is Crucifixion.

I won't focus on how the story in the movie goes because it is all about Christianity and I am not a Christian. I am, however, more interested in one of the quotes spoken by the priest in the movie. That quote came straight right to my brain, so mind sticky. Here is that priest's quote:

"I think it's important for people to understand that it's not God who seems so unpredictable. He's not the one who failed to answer. We are the ones who have failed to receive."

It is so inspiringly deep because it reminds me of never quitting asking from God what I wish for. The only source is God, Allah. When what I wish for doesn't come true, it's not that He doesn't answer my prayers; he answers my prayers by providing what I truly need, not what I want.


I think it's important
for people to understand
that it's not God who
seems so unpredictable.
He's not the one who failed to answer.
We are the ones who have failed to receive.

Read more: https://www.springfieldspringfield.co.uk/movie_script.php?movie=the-crucifixion