Mengobrol memang menarik buat sebagian orang. Mereka merasa mendapatkan semangat ketika bisa mengobrol dan bercerita banyak hal. Mereka semakin bersemangat ketika orang yang mendengarkan obrolannya mau memperhatikan isi obrolannya.
Namun ada kalanya orang akan merasa muak apabila yang menjadi tema obrolan adalah tema yang ringan dan obrolannya berdurasi lumayan lama. Bayangkan saja semisal yang diobrolkan adalah seputar kuliner ataupun rutinitas harian. Apabila tema tersebut diobrolkan dalam waktu yang pendek, mungkin masih terdengar menarik.
Bayangkan pula seandainya apa yang diobrolkan adalah seputar kesuksesan mereka dalam meraih apapun yang diinginkan di hidupnya. Mereka terus bercerita tanpa peduli apa yang ada di benak pendengar. Bisa jadi pendengar memang terinspirasi. Tapi bisa jadi juga pendengar merasa 'dipameri' oleh pembicara.
Andai saja obrolan lebih bermakna, pasti pendengar bisa terbawa suasana. Jika pembicara mempunyai perasaan yang lebih peka, pasti ada cara dari mereka untuk mencari makna dari tema-tema obrolan sederhana. Bukan hanya sekedar ingin didengarkan.
Namun, karena saat ini semakin banyak orang yang ingin didengar, ingin diperhatikan, dan ingin merasa istimewa, mari kita sediakan dua telinga kita untuk mendengarkan mereka. Mari ikhlaskan dua mata kita untuk menyaksikan tingkah mereka. Pahami mereka, maklumi mereka. Dan, demi ketenangan hidup kita, mari kita telaah sendiri apa yang bisa kita contoh dan yang tidak perlu kita contoh dari mereka.