Labels

25/06/2020

Pahami, Maklumi

Mengobrol memang menarik buat sebagian orang. Mereka merasa mendapatkan semangat ketika bisa mengobrol dan bercerita banyak hal. Mereka semakin bersemangat ketika orang yang mendengarkan obrolannya mau memperhatikan isi obrolannya.

Namun ada kalanya orang akan merasa muak apabila yang menjadi tema obrolan adalah tema yang ringan dan obrolannya berdurasi lumayan lama. Bayangkan saja semisal yang diobrolkan adalah seputar kuliner ataupun rutinitas harian. Apabila tema tersebut diobrolkan dalam waktu yang pendek, mungkin masih terdengar menarik.

Bayangkan pula seandainya apa yang diobrolkan adalah seputar kesuksesan mereka dalam meraih apapun yang diinginkan di hidupnya. Mereka terus bercerita tanpa peduli apa yang ada di benak pendengar. Bisa jadi pendengar memang terinspirasi. Tapi bisa jadi juga pendengar merasa 'dipameri' oleh pembicara.

Andai saja obrolan lebih bermakna, pasti pendengar bisa terbawa suasana. Jika pembicara mempunyai perasaan yang lebih peka, pasti ada cara dari mereka untuk mencari makna dari tema-tema obrolan sederhana. Bukan hanya sekedar ingin didengarkan.

Namun, karena saat ini semakin banyak orang yang ingin didengar, ingin diperhatikan, dan ingin merasa istimewa, mari kita sediakan dua telinga kita untuk mendengarkan mereka. Mari ikhlaskan dua mata kita untuk menyaksikan tingkah mereka. Pahami mereka, maklumi mereka. Dan, demi ketenangan hidup kita, mari kita telaah sendiri apa yang bisa kita contoh dan yang tidak perlu kita contoh dari mereka.






15/06/2020

While You Can

What if
Giving creates suspicion
Laughter means a crime
Loving is forbidden

That's when the time has come
For you to regret
The chance won't come no more
It's all been set

Give anything that soothes you
Laugh with the ones you love
Love with expecting no return
While you can

Sing outloud from your heart
Dance like there's nobody looking
Get insane and be joyful
While you can

06/06/2020

Mengapa Webinar Gratis itu Menarik

Gambar ini adalah iklan acara webinar yang pasti menarik. Menarik karena pembicaranya anak-anak muda yang sukses merintis karirnya. 
 

Zoom sedang tren dan digemari, mengalahkan pamor Whatsapp video call dan Google Meet. 

Saya pun juga mendapatkan "berkah" atas ketenaran Zoom. Sudah lebih dari 6 kali ada kewajiban mengikuti Zoom Webinar yang gratis yang rata-rata berdurasi 3 jam. Lumayan untuk menambah pengetahuan dan kesabaran.

Kata "gratis" pastilah menarik untuk acara webinar seperti di atas walaupun sebenarnya tidak benar-benar gratis (ada pengeluaran untuk biaya kuota internet dan daya listrik untuk baterai smartphone). 

Namun, jika dibandingkan ketika peserta harus datang ke tempat seminar dengan berpenampilan super rapi, webinar membuat peserta leluasa duduk santai di rumah sambil menatap layar smartphone ditemani secangkir kopi, atau sambil menyelesaikan pekerjaan di rumah dengan tetap mendengarkan apa yang disampaikan pembicara.

Selain itu, peserta bisa leluasa menyerap apa yang disampaikan pembicara dan mempelajari bagaimana pembicara itu menyampaikan materinya. Bagi peserta yang punya tipikal tidak gampang dipengaruhi oleh motivasi dari luar, paling tidak ada kesempatan buat peserta untuk belajar bagaimana menyampaikan ide kepada orang banyak. Silakan klik link ini jika ingin mengetahui pendapat saya tentang motivator: https://retnothetruthoflife.blogspot.com/search?q=seminar

Bagi yang sudah biasa mengikuti webinar, pasti tahu apa yang harus dipersiapkan. Bagi yang baru mau pertama kali ikut, pastikan smartphone dalam kondisi sehat (baterai penuh, memori memadai, dan kuota internet dicadangkan 600-900mb untuk webinar itu). 

Pastikan juga kondisi tubuh sudah segar seperti layaknya mau menjadi peserta seminar di dunia nyata (sudah mandi, sarapan, memakai pakaian yang pantas agar memunculkan aura positif dari diri sendiri walaupun peserta webinar tidak akan terlihat oleh pembicara ataupun peserta yang lain).

Jadi, webinar pasti menarik dengan catatan bahwa peserta mengikhlaskan waktu dan kuota internetnya untuk mengakses webinar tersebut. Pasrahkan pada paket data internet dan sinyal smartphone saja. Selamat menikmati dan menimba ilmu dari webinar.


04/06/2020

Lessons from Caterpillars

I apologize if some of you will be disgusted when looking at the pictures.

For me, those are beauty. If you are brave enough to look closely at the cute faces of those caterpillars, there is the beauty.

Just in case you are not inspired by their life,  let me elaborate it based on my personal understanding. Who knows right after you finish reading this, you will start to not get rid of caterpillars and admire them more.

  1. A caterpillar starts its life alone, only being able to crawl on leaves. It consumes those leaves as nutrition for its body. It doesn't get any help from other caterpillars to find food though perhaps it will meet them on its way. That nutritious consumption is to prepare for the next phase.
  2. The inspiringly amazing phase is when a caterpillar forms a cocoon or chrysalis and it hangs upside down on a leaf. It needs solitude. It's like a meditative state. It doesn't need any interference from other creatures to complete this process. It focuses on itself to grow to awe the world.
  3. Then after some days in the cocoon, it is ready to come out to be a beautifully awesome butterfly, a short-lived creature, but being able to spread happiness to the world with its amazing color.
In conclusion, we human can do that, too. Let us consume what is good for us mentally and physically. 

Then, let us spend more of our time to have a really qualified solitude. That is an excellent time to contemplate our substance as a human being. 

The outcome of our solitude will reflect upon how we face the world. We will bring happiness with our kindness. Toxic persons will not come near us. We don't need validation and admiration from others. We are just being us.