Hari Minggu kemarin aktivitas senam pagi ibu-ibu di balai desa sudah dimulai lagi. Setelah jeda lama karena bulan puasa dan hari raya, dan karena menunggu selesainya renovasi balai desa, ibu-ibu sudah bersemangat untuk senam pagi lagi.
Saya tinggal di dekat balai desa, dan saya tidak ada keinginan untuk mengikuti acara senam pagi itu. Saya lebih memilih berolahraga sendiri dengan membersihkan rumah dan kandang ayam serta berjemur bersama kucing-kucing saya di halaman rumah. Pernah saya ikut sekali saja, dan saya kapok. Saya tidak mau ikut lagi. Saya risih karena ada beberapa laki-laki yang menonton acara senam pagi itu.
Berbagai jenis musik dimainkan untuk mengiringi senam tersebut, dari mulai house music, lagu daerah, sampai musik dangdut. Saya pun bisa mendengarkan musik itu dengan jelas karena sound system yang dipakai lumayan bagus. Ada satu jenis musik yang saya nikmati dengan bersenam sendiri, yaitu gemu famire. Senamnya santai dan musiknya ramah.
Namun pada hari Minggu kemarin, lagu dangdut yang sedang tenar di internetlah yang dipakai untuk mengiringi senam pagi itu. Lagu itu berjudul "Lagi Syantik". Lagu itu pun sempat viral di Youtube. Walaupun viral di Youtube dan saya sering memutar video di Youtube, saya tidak ada minat sama sekali untuk memutar video lagu itu. Bukannya saya tidak suka lagu dangdut, tapi saya tidak terlalu berminat dengan lagu yang syairnya tidak mempunyai makna yang bagus.
Dari pemakaian judul saja, makna yang tersirat hanya fokus kepada keindahan fisik. Untuk konten syair secara keseluruhan, saya tidak tahu menahu. Jadi saya fokuskan ke penggunaan judul saja. Kata "syantik" pun tidak terdapat di kamus bahasa Indonesia. Yang benar adalah kata "cantik". Jadi, secara kata bahasa Indonesia yang benar, harusnya lagu itu berjudul "Lagi Cantik".
Namun, menilik pemakaian kata "lagi", harusnya kata itu dipakai untuk bahasa informal. Contoh di kalimat adalah: "Jono lagi sibuk. Jangan diganggu." Pemakaian formalnya adalah kata "sedang". Jadi kalimat yang baku adalah: "Jono sedang sibuk. Jangan diganggu."
Oleh karena itu, seandainya judul "Lagi Syantik" menggunakan kata baku, lagu itu seharusnya berjudul "Sedang Cantik". Namun, lagi-lagi ada yang terasa aneh dengan frasa "sedang cantik". Akan terasa wajar apabila ada kalimat seperti ini: "Syahranti sedang sibuk berdandan." Masih terasa wajar juga apabila dibuat menjadi kalimat negatif: "Syahranti sedang tidak sibuk berdandan".
Sedangkan untuk kalimat berikut: "Syahira sedang cantik." Atau "Syahira sedang tidak cantik." Terasa ada yang janggal buat saya yang seorang warga Indonesia yang selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia baku untuk menulis. Kalimat tersebut akan terasa benar jika diganti seperti ini: "Syahira sedang terlihat cantik."
Bagaimanapun juga, itulah dunia hiburan. Ketenaran akan mudah diraih jika sengaja membuat kesalahan.
Mantaaaaaapppp
ReplyDeleteMakasih 'mantaaaaaapppp'nya
ReplyDelete