Pernahkah terlintas di benak kita tentang gambaran sosok perempuan masa lalu? Munculkah sosok imajinatif perempuan beruban dan mengenakan kebaya? Bagaimana gambaran sosok perempuan masa kini? Berpakaian ala pekerja kantoran dengan sorot muka cerdas? Lalu muncul sosok seperti apakah sosok perempuan masa depan? Berpakaian ala tokoh anime Jepangkah?š
Apapun dan bagaimanapun sosok perempuan di benak kita, satu hal yang pasti adalah perempuan-perempuan itu mempunyai satu kesamaan, yaitu femininitas. Mereka makhluk yang lembut, sabar, dan penyayang. Secara struktur biologis pun mereka diharuskan untuk jadi makhluk yang lembut, yang seharusnya melakukan aktivitas apapun dengan penuh elegan.
Berkat femininitas itu pula, perempuan dianugerahi panjang akal. Pernyataan tersebut bukannya tidak berdasar. Saya mengutip dari www.rolling stone.com:
"A new study from music researchers has found that women are engaged in creative fields like art, music, and literature at higher rates than men - and are generally more creative than men."
Saya sebagai perempuan merasa bersyukur karena dianugerahi tubuh yang ternyata sangat mendukung untuk jadi orang yang kreatif. Banyak perempuan yang nyatanya bisa mendapatkan kesuksesan ketika mereka berkiprah di dunia seni dan sastra; dunia yang menuntut kreativitas tinggi. Meskipun memang banyak juga dari pihak laki-laki, keberadaan perempuan yang mampu sukses di bidang itu padahal mereka juga melakukan aktivitas harian yang sangat padat, membuktikan bahwa perempuan memang makhluk hebat.
Para perempuan yang membaca tulisan ini pasti mengingat saat-saat berada di situasi genting, dan tiba-tiba ada ide untuk menyelesaikannya ataupun keluar dari situasi genting tersebut.
Di situasi yang mengharuskan orang untuk segera mengambil tindakan yang kreatif, perempuan pasti lebih cepat memunculkan idenya. Hal itu bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan perempuan yang lebih sering mengedepankan emosi terlebih dahulu daripada pikiran-pikiran logis.
Seandainya yang didahulukan adalah logika, akan muncul banyak pertimbangan yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan keraguan. Namun karena perempuan dikatakan lebih emosional, maka wajar saja jika ide-ide kreatif bermunculan dari benaknya berkat dorongan emosional untuk segera keluar dari masalah.
Maka berbahagialah para perempuan pada hari ini, 21 April, yang diperingati sebagai hari Kartini dan sekaligus hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia. Semoga para perempuan Indonesia, yang dikaruniai berkah kreativitas yang luar biasa, selalu tetap bersahaja dan memahami kodratnya sebagai perempuan, serta tidak pernah memandang sebelah mata terhadap laki-laki.